Menjaga badan agar senantiasa harum
Adab ketujuh ini berkaitan dengan kenyamanan yang akan dirasakan oleh suami dan keluarga atau orang-orang terdekat. Ketika seorang istri memiliki badan yang harum, maka suami pun betah berlama-lama dekat dengan istri.
Harum yang dimaksudkan tidak melulu soal parfum, tetapi juga terkait mandi teratur untuk menjaga kebersihan serta kesegaran badan.
Menampakan qana’ah
Seorang istri hendaknya tidak menuntut lebih dari apa yang mampu diberikan seorang suami padanya. Sikap ini dalam agama Islam disebut sebagai qana’ah. Adab istri pada suami harus diwujudkan dengan rasa syukur. Meskipun begitu, seorang istri juga harus mendorong suaminya untuk terus berikhtiar agar tetap mencari rezeki yang halal.
Tidak berkhianat ketika menjaga harta sang suami
Salah satu kewajiban seorang istri ialah memegang kepercayaan suami atas seluruh hartanya. Salah satunya adalah dengan tidak membelanjakan harta suami atas barang-barang yang tidak diperlukan. Selain itu, ketika mengelola kekayaan suami, seorang istri harus bisa mendapatkan berkah untuk keluarganya.
Mulut berbau segar serta berpakaian bersih
Selain menjaga badan agar tetap harum, seorang istri juga harus menjaga kebersihan mulut serta pakaiannya. Kesegaran yang tampak dari harumnya mulut serta pakaian yang bersih tentu saja akan menjadi perhatian bagi seorang suami.
Mulut bersih dan wangi serta pakaian yang bersih akan membuat tampilan semakin menarik dan tentu saja hal tersebut akan disukai oleh sang suami.
Melakukan perselingkuhan
Dosa besar seorang istri pada suami adalah perselingkuhan. Selingkuh yang dilakukan oleh seorang istri tentunya akan berdampak buruk pada sang suami. Perbuatan berselingkuh dari seorang istri adalah sebuah pengkhianatan pada suami yang telah sama-sama saling berjanji untuk setia di hadapan Allah SWT.
Tidak hanya menyakiti hati suaminya saja, perbuatan selingkuh juga dapat membuat istri menjadi lalai akan tanggung jawabnya dalam rumah tangga. Contohnya seperti tidak melayani sang suami dengan sepenuh hati, mengabaikan pendidikan anak, malas mengurusi rumah tangga serta mencoreng kehormatan keluarga dan suami.
Lebih jauh lagi, perselingkuhan dari seorang istri dapat meretakan hubungan rumah tangga bahkan memutus ikatan pernikahan yang suci serta kuat. Oleh sebab itulah, Allah memberikan ganjaran setimpal bagi istri yang berselingkuh.
Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Quran surat At-Tahrim ayat 10, berikut bunyi suratnya:
“Allah SWT membuat istri Nuh dan istri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada pada bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba Kami.
Kemudian kedua istri tersebut berkhianat pada kedua suaminya. Maka, kedua suaminya pun tidak dapat membantu mereka sedikit pun dari siksaan Allah dan dikatakan bahwa kepada keduanya, ‘Masuklah ke api neraka bersama dengan orang-orang yang masuk neraka.’” (QS. At-Tahrim: 10).
Berzina dengan laki-laki lain
Berzina adalah perbuatan dosa besar yang paling dibenci oleh Allah. Hukum dari berzina adalah haram. Allah telah melarang seluruh hamba-Nya untuk melakukan zina seperti yang disebutkan dalam firman Allah pada surat Al-Isra ayat 32.
“Dan, janganlah dirimu mendekati perbuatan zina. Sesungguhnya, perbuatan zina tersebut merupakan suatu perbuatan keji serta jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra: 32).
Menurut syariat agama Islam, perbuatan zina yang dilakukan oleh seseorang yang telah menikah disebut sebagai zina muhshan. Menurut Masykur Arif Rahman dalam bukunya yang berjudul Dosa-dosa yang Paling Dibenci Allah Sejak Malam Pertama, dijelaskan bahwa pelaku zina muhshan dijatuhi hukuman yang lebih berat yaitu berupa dirajam atau dilempari dengan batu.
Hal tersebut juga disebutkan dalam sebuah hadits yang disampaikan oleh Umar bin Khattab dalam pidatonya, seperti berikut ini:
“Sesungguhnya, Allah telah menurunkan kitab pada Nabi-Nya dan di antara yang diturunkan pada beliau adalah ayat mengenai rajam. Nabi Muhammad SAW telah melaksanakan hukuman rajam bagi kami, dan kami pun telah melaksanakan (hukum rajam) tersebut setelah beliau.
Aku merasa khawatir, jika zaman telah berlalu lama, akan ada orang-orang yang berkata, ‘Kami tidak mendapatkan hukum rajam dalam kitab Allah!’ sehingga mereka termasuk orang sesat karena meninggalkan kewajiban yang telah Allah Azza wa Jalla turunkan.
Sungguh (hukuman) rajam merupakan benar dan ada pada kitab Allah untuk orang-orang yang melakukan zina jika telah pernah menikah (muhshan) jika telah terbukti dengan saksi, kehamilan atau pengakuan dari diri sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dosa Besar Istri Terhadap Suami
Dalam ajaran agama Islam, suami merupakan surga atau neraka bagi seorang istri. Keridhoan suami menjadi ridho Allah. Istri yang tidak mendapatkan ridho suami karena tidak taat atau melakukan beberapa perbuatan dosa dikatakan sebagai perempuan yang durhaka serta kufur nikmat.
Suatu hari, Rasul pernah bersabda, bahwa beliau melihat perempuan adalah penghuni neraka paling banyak. Kemudian, seorang perempuan pun bertanya kepada Rasul, “mengapa demikian?” lalu Rasul menjawab, “Bahwa di antaranya karena perempuan banyak yang durhakan pada suaminya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari hadits tersebut, tentu dapat disimpulkan bahwa seorang perempuan bisa masuk neraka atau masuk surga bergantung dari bagaimana ia bersikap kepada suaminya. Sebab ridho suami adalah ridho Allah.
Oleh karena itu, Grameds perlu mengetahui perbuatan apa saja yang termasuk dalam dosa besar istri terhadap suami, agar Grameds menghindari perbuatan-perbuatan dosa tersebut dan mendapatkan ridho Allah. Simak penjelasannya berikut ini.
Selalu merasa malu
Meskipun pasangan suami istri bukan lagi pengantin baru, tetapi seorang istri hendaknya tetap mempertahankan rasa malunya kepada suami. Tentu saja rasa malu yang dimaksud adalah dalam artian positif.
Contohnya seperti malu ketika badannya bau, sehingga membuat suami atau orang sekitar tidak nyaman atau malu karena memiliki sifat buruk.
Adab Seorang Istri Kepada Suami
Sebelum mengetahui apa saja dosa besar istri terhadap suami, Grameds perlu mengetahui adab seorang istri pada suami menurut ajaran agama Islam. Ketika memasuki bahtera rumah tangga, pasangan suami dan istri secara otomatis memiliki kewajiban serta hak masing-masing sesuai dengan perannya dalam rumah tangga.
Ketika melaksanakan kewajiban masing-masing dan menuntut hak, seorang istri maupun suami harus tahu bagaimana cara beradab, bersikap dalam rumah tangga ketika menghadapi suami atau istrinya.
Salah satu yang sempat dibahas oleh Imam Al Ghazali ialah mengenai adab seorang istri pada suami. Dalam kitabnya berjudul Al-Adab fid Din dalam Majmu’ah Rasail al Imam al Ghazali, ia mengatakan bahwa ada beberapa hal terkait adab istri pada suami.
Berikut beberapa poin penting dan penjelasannya mengenai adab istri pada suami dalam agama Islam berdasarkan perkataan dari Imam Al Ghazali.
Menjaga kehormatan sang suami ketika sedang pergi jauh
Seorang istri harus memiliki sikap yang baik ada atau tidak adanya sang suami di rumah. Ini dimaksudkan agar sang suami memiliki martabat yang baik dan istri dapat menjaga kepercayaan suami. Selain itu, ada ini dapat menghindari fitnah yang bisa saja terjadi ketika tidak adanya pengawasan dari sang suami.